Minggu, 15 November 2009

GENIA FESTIVAL : Selingan Jepang. MUSIM PANAS HANTU HANTU GENTAYANGAN…. Oleh: Anni Iwasaki Ibu Rumah Tangga Jepang/DR Hc/PUSJUKI).

Musim panas tahun ini suhu udara sekitar 30 drajat saja. Padahal musim panas sebelumnya panas sekali bisa mencapai 36 drajat Celcius. Kondisi cuaca tak menentu seperti ini dalam bahasa Jepang disebut ondang ka atau bahasa Indonesianya perubahan iklim, bahasa Inggrisnya dikenal sebagai global warming dan climate change. Saking sejuknya musim panas tahun ini flora dan fauna yang biasa berkembang dan muncul pada bulan Oktober, musim gugur. Diakhir Agustus ini bunga cosmos sudah merebak ditaman-taman. Lebah-lebah beterbangan mengumpulkan madu.

Namun demikian sepuluh bulan hidup dalam dominasi musim dingin, musim panas yang sejuk untuk ukuran orang Jakarta, tetap saja terasa panas untuk orang orang Jepang. Musim panas yang hanya tiga bulanan ini diupayakan agar dapat dilalui dengan menyenangkan. Yang suka out door life, mengambil liburan panjang di musim ini.

Teknologi terbaru penangkal panas hingga sarana dan prasarana daerah anti CO2 makin digalakkan. ”Klining klining klining...” denting huring (giring-giring angin) pertanda ada angin semilir, menaburkan rasa sejuk sekaligus mengingatkan ah.. natsu da!-musim panas telah tiba. Panenan buah-buahan mengandung banyak air seperti semangka, melon, peach, anggur bisa dibeli di supermarket terdekat atau langsung berwisata ke kebun-kebun buah-buahan memetik sendiri. Thema park dunia Union Studio of Japan(USJ) Osaka, Disney Land Tokyo, wotaa rando-water land-, wotaa paku-water park- , pantai hingga sungai-sungai yang bening dan berair dingin dipadati oleh pengunjung. Selain kaki gori -es pasrah- dihiasi dengan sirup beraneka warna, anda tidak perlu heran jika menemui es batu terapung dikuah mie mereka!

Udara panas masih terus berlanjut meskipun malam telah tiba. Puas berangin-angin menikmati natsu matsuri –festival musim panas- disiang hari, sore hari bergegas berpakaian yukata-pakaian musim panas bahan katun- menuju ke tempat-tempat festival kembang api gratis. Ribuan warna-warni dan kreativitas kembang api bermekaran menerangi langit Jepang silih berganti dari kota paling selatan ke utara. Setiap tahun festival kembang api terbesar di Tokyo di sepanjang Sumida gawa(sungat Sumida). Tak kurang dari sembilan ratus ribuan penonton menyaksikan 20 ribu kembang api diluncurkan ke udara. Meledak-ledak lalu bermekaran menghiasai langit malam Tokyo terus menerus selama 2 jam. Waaaa kirei....(indah sekali) sambut penonton sambil terus menerus bertepuk tangan..

Karena terus mendongak keatas bisa diduga leher pegal-pegal. Jika Belum mengantuk dongeng-dongeng menakutkan dan menyeramkan seperti kisah-kisah dalam kumpulan cerita Yotsuya Kwaidan (horor dari Yotsuya) dipercaya dapat mendinginkan badan pula. Mudah ditemui dalam bacaan atau dalam tayangan tv tentang roh-roh halus yang ikut kejepret dan terlihat dalam foto-foto disebut sinde shasing-foto roh halus-. Tempat-tempat angker dan cerita-cerita horor dalam banyak versi. Tak salah jika disebut di musim panas hantu-hantu Jepang bergentayangan.

Uramesiaaaaa...(tega nian dikauuuuu....), rintihan seorang istri bernama O Iwa kepada suaminya bernama Tamiya Iemong, samurai tampan, matrek dan gemar bermain judi. Iwa diracun hingga mati oleh suaminya karena dianggap menghambat maksud sang suami berpoligami dengan wanita dari keluarga kaya raya untuk menguasai hartanya. Maka dibunuhlah istrinya perlahan-lahan dengan racun hingga menemui ajal. Sebelum meninggal Iwa mengetahui bahwa sakit yang diderita adalah ulah sang suami.

Roh Iwa bangkit dari kubur mengenakan ’kafan’ model baju Jepang berwarna putih, kepala diikat dengan kain putih berbentuk segitiga. Rambut panjang tipis terurai menutupi separoh wajah pucat dan rusak. Kulit wajah dari dahi meleleh hingga salah satu mata menonjol keluar akibat dahsyatnya racun. Roh Iwa melayang-layang kedua tangan keple ke depan mencari Tamiya Iemong, sambil merintih-rintih gemetaran ”Uramesia Iemon donoooooo(tega nian dikau suamikuuuuu....) Hingga disuatu saat ditemukan badan Tamiya Iemong terkapar tanpa nyawa. Rupanya bukan hanya untuk mendinginkan badan saja, pada saat ketakutan disisipkan pula pesan kepada wanita miskin maupun wanita kaya agar berhati-hati dalam memilih pria untuk menjadi teman hidupnya.

Meskipun .Jepang katanya dilanda krisis morgage dan angka pengangguran Jepang bertambah, wisman dan wisdom Jepang tetap membludak. Karena di Jepang orang miskin dan orang terlantar adalah tanggungan negara, pemerintah menjadi inovatif, kreatif dan produktif. Pada tahun 1964 pertama kali pemerintah Jepang mengizinkan rakyatnya bebas bepergian ke luar negeri, jumlah di tahun itu 127 ribu orang saja. Bekal yang boleh dibawapun dibatasi hingga US$500, gaji sebulan pegawai baru tamatan akademisi. Nilai kurs saat itu Y360 (tahun ini 1 US$Y94). Saat ini dalam setahun jumlah yang bepergian ke luar negeri sekitar 17 jutaan orang. Hanya dalam musim panas saja setiap bulan Agustus setiap hari hampir 150 ribuan wisman dari bandara terbesar Osaka dan bandara Tokyo Narita melesat dengan tujuan paling banyak ke AS dan Eropa.

Pengusaha turisme domestik tak kalah serunya banting harga. Pertengahan Agustus turis domestik membludak istilahnya sato gaeri- pulang kampung. Kereta cepat Shinkansen harus tambah gerbong jadi semakin panjang. Jalan-jalan layang ke luar kota macet total. Pada tanggal 15,16,17 Agustus berkumpul bersama sanak-saudara di kampung halaman. Nyekar ke kubur leluhur dan merayakan O Bong bagi penganut Budha. Bergembira ria menari, bernyanyi di bawah penerangan lentera-lentera kertas menyambut arwah para leluhurnya yang turun ke bumi. Udara di Jepang sedang panas panasnya dengan kelembaban tinggi. Tersebutlah salah satu kisah horor sepasang anak manusia yang dapat mendinginkan badan saat peristiwa Obong ini.

O Tsuyu, seorang wanita yang sedang kasmaran dengan pria tampan sedesa bernama Shin Saburo. Ketampanan Saburo layaknya wajah tampan Matsu Jun bintang idola pria Jepang masa kini. Saburo tidak tahu menahu jika dirinya sedang kejatuhan cinta sang dara. Sebagaimana layaknya pria jaman dulu ketika dewasa hidup berkelana dari desa ke desa, begitu pula hidup Saburo. Asmara terpendam merindukan Saburo yang entah sedang berada dimana membuat Tsuyu menderita dan jatuh sakit sangat parah dirawat oleh pembantu wanita.

Hingga suatu saat Shin Saburo kembali ke desanya. Pulang dari natsu matsuri dalam keremangan lentera-lentera mata Saburo bertatap pandang dengan mata Tsuyu. Kerinduan Saburo kepada kampung halaman dan kerinduan dimasa kanak-kanak bertemu dengan teman sepermainan lebur dalam senyum dan pandangan kasih yang terpancar melalui gelagat Tsuyu. Saburo langsung jatuh cinta. Hampir setiap malam keduanya memadu kasih hingga dini hari setelahnya Tsuyu berlalu dan pergi. Semakin lama badan Saburo semakin kurus. Wajahnya berubah menjadi pucat tanpa diketahui sebab musababnya.

Kemudian Saburo menemui pendeta lalu mendapat jawaban bahwa dirinya sedang terlibat asmara dengan roh halus. Dan diberitahu bahwa kekasihnya O Tsuyu bersama pembantu wanitanya telah lama meninggal dunia. Sang pendeta menasehati harus secepatnya mengakhiri kisah cinta ini apabila Saburo tidak mau kehilangan nyawanya.

Sesuai petunjuk pendeta, dipasanglah huruf-huruf mantera di sekeliling dinding rumah Saburo. Langit malam makin pekat samar-samar mulai terdengar suara menggema mendirikan bulu roma, kyong..kyong ke seluruh penjuru desa. Suara geta(kelom Jepang) yang dipakai Tsuyu menyentuh jalan bebatuan. Penduduk desa dengan ketakutan mengintip dari rumah masing-masing menampak lentera kertas melayang-layang. Tanpa melihat roh halus Tsuyu yang sedang membawa lentera itu untuk menerangi jalannya menuju ke rumah Saburo.

Tiba di rumah Saburo, Tsuyu sangat terperanjat melihat mantera-mantera menghalangi jalannya. Saat dia sadar tidak akan dapat mendekati kekasihnya, Tsuyu menjerit mengenaskan dan menghiba yang mendengarkan ” Uramesiaaaaa, Saburo dono...(tega nian engkau kekasihku Saburo....), sambat Tsuyu berulang-ulang. Diantara isak dan tangisnya Tsuyu mengitari tempat tinggal Saburo berharap ada celah yang dapat dimasukinya. Sementara Shin Saburo di dalam rumah menggigil ketakutan menutup erat kedua telinganya bergegas pindah dari sudut dinding ke sudut berikutnya menjauh dari asal suara tangisan Tsuyu. Malam semakin pekat tangisan Tsuyu itu tampaknya menyayat-sayat hati Saburo tentang derita wanita yang dicintainya ”Uramesia Saburo donoooooo...tega nian dikau, kekasihku Saburooooo” sambat Tsuyu berulang-ulang sambil terus menangis mememilukan. Tak tahan menahan jeritan arwah sang kekasih, Shin Saburo berontak! Dilepasnya seluruh mantera di sekeliling dinding lalu dibukanya lebar-lebar pintu rumahnya. Arwah Tsuyu melesat masuk langsung didekap erat-erat oleh Shin Saburo. Di esok pagi harinya ditemukan jasad Saburo.

Dongeng rakyat yang dapat mendinginkan tubuh dan mengingatkan agar wanita juga mengutarakan isi hati. Kepada para pria supaya tidak bercinta dalam kegelapan. Dapat ditemui dalam Botan Touro Kaidan(Lentera Bergambar Bunga Botan). Akhir kisah ternyata malam itu adalah malam terakhir O Bong saat roh halus termasuk arwah Tsuyu yang berhasil membawa Saburo harus meninggalkan mayapada. Dimalam terakhir itu keluarga-keluarga Jepang menghanyutkan lentera-lentera di air yang mengalir dengan maksud memberikan penerangan untukjalan arwah nenek moyangnya supaya lancar kembali ke tenggoku(surga). Kepergian roh halus juga pertanda berakhirnya musim panas. Akhir Agustus taifun-hujan dan angin- mulai sering berhembus udara pun sejuk menyongsong aki matsuri-festival musim gugur- di bulan September nanti# AI Tokyo 20/8/09.