Sabtu, 14 November 2009

GENIA FESTIVAL : Cerita hari-hari Pemuda Kasep Bandung (Tatapan yang Mengerikan)

Masih ingat dengan lastri, jika belum cobalah baca pemuda kasep bandung part 1. Jika masakan tante ku tidak cocok, maka aku mkanan disana. Setiap hari aku semakin akrab dengan lastri. Yang aku heran setiap aku makan mengapa aku dipanggil kasep, sedangkan pelanggan yang lain hanya dipanggilnya dengan sebutan aa.
Suatu hari aku makan nasi uduk di tempat lastri, seperti biasa aku makan nasi uduk dengan lauk tempe, bihun, sambal dan bakwan. Karena aku pelanggan setia lastri, jika tidak ada orang lain yang makan aku hanya membayar Rp 2000, harga normalnya adalah 3000 rupiah.
Entah apa yang ada dalama diriku, lasti terus melihat pada diriku. Semakin lama tatapan lastri semakin tajam, aku pun semakin malu. Tatapan lastri seperti tatapan seperti video yang sering aku tonton di laptop(video itu tu). Aku semakin gelisah karena tatapan lastri semakin tajam.
Kemudian lastri berkata, “punten kasep”. Aku semakin gelisah, keringat mulai bercucuran dari tubuh ku. Kemudian lastri berkata lagi”maap sep, celana kasep, resletingnya belum ditutup”. Sungguh malu diriku. Kemudian dengan cepat menutup resletingku. Kemudian aku membayar nasi uduk yang masih aku makan.kemudian aku berangkat ke kampus, dengan resleting tertutup tentunya. Begitulah cerita singkat kekasepanku.
(pemuda kasep bandung colection)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar